Rabu, 11 Januari 2012

Bertelepon

Pada saat ini, telepon menjadi alat komunikasi yang sangat efisien dan efektif. Telepon dapat memecahkan media komunikasi bagi setiap orang yang terhalang jarak. Percakapan melalui telepon diatur dengan kaidah sopan santun. Kaidah sopan santun diterapkan untuk menciptakan hubungan yang dilandasi sikap saling menghormati.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertelepon berikut ini:
1. Mengucapkan salam

2. Menggunakan bahasa secara santun
Berikut ini contoh bahasa yang santun dan kurang santun santun:
a. Bahasa yang kurang santun
• Gini Bu Guru, aku kan udah bilang nggak bisa ngerjakan tugas ibu, gimana kalau ibu ngajari aku dulu?
• Ibu malah sudah lupa, gitu aja kok lupa? Ingat dong Bu? saya kan bekas murid ibu.
b. Bahasa yang santun
• Begini Bu, Saya belum bisa mengerjakan tugas Ibu. Apakah Ibu dapat membimbing saya lebih dulu?
• Maaf, apakah ibu masih mengenal saya

3. Menggunakan kalimat efektif
Berikut ini contoh pemakaian bahasa yang efektif dan tidak efektif.
a.Kalimat tidak efektif
• Roti ini terbuat daripada tepung, margarin, ovelet?
• Tolong kenalkan istri saya punya nama Damayanti.
b.Kalimat efektif
• Apakah roti ini terbuat dari tepung, margarin, dan ovelet?
• Perkenalkan istri saya bernama Damayanti.

4. Sesuai konteks
Berikut ini contoh percakapan telepon sesuai konteks!
Ibu Rusminar : “Ya, hallo, disini Ibu Rusminar.”
Agung Nugraha : “Maaf, Bu, boleh mengganggu sebentar?”
Ibu Rusminar : “Ya, ada apa?”
Agung Nugraha : “Begini, Bu. Teman-teman kelas VII A berencana menengok Bapak Ridwan. Di rumah sakit mana beliau dirawat, Bu?”
Ibu Rusminar : “Oh, baik sekali. Bapak Ridwan dirawat di rumah sakit ‘Kasih Ibu’. Ruang Anggrek No. 18.A.”
Agung Nugraha : “Terima kasih, Bu dan selamat siang!”
Ibu Rusminar : “Selamat siang!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar